Film “Bohemian Rhapsody” yang sudah ditayangkan sejak Oktober-November lalu telah membawa beragam respon dan antusiasme penonton. Kali ini kita akan fokus pada 10 hal pelajaran yang bisa dipetik dari film “Bohemian Rhapsody”.
- Ketekunan
Siapa sangka Farrokh Bulsara, putra seorang India kelahiran Tanzania yang pindah ke London pada usia 16 tahun, bekerja di Departemen Bagasi Bandara Internasional Heathrow, bahkan tak membayangkan bagaimana dirinya bisa menjadi salah satu ikon music rock yang terkenal didunia. Kegigihannya untuk menggapai mimpinya patut diacungi jempol. - Persaingan yang baik mendorong kita menjadi lebih baik
Ada satu point pada film ini, yaitu ketika perwakilan Freddie sempat menyembutkan kesuksesan Michael Jackson, dan bertanya apakah Anda tahu apa itu?
Bagi banyak orang, ini bisa menjadi tanda egosentrisme yang saya lihat sebagai kompetisi yang sehat. Dia memetakan “pesaing” dan memproyeksikan masa depannya berdasarkan skenario yang diketahui. Artinya, ia telah menetapkan tujuan. Dalam kehidupan sehari-hari, persaingan yang baik ini mendorong kita, mendorong kita. - Inovasi dan Keberanian
Lagu Bohemian Rhapsody yang merupakan nama dari film ini, direkam pada tahun 1975, tetapi menurut ceritanya Freddie telah secara mental mengerjakan gagasan musik itu sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu karakteristik dari Queen, yakni untuk berinovasi selamanya! Membuat suatu hal yang tidak biasa, melakukan sesuatu yang berbeda, berapi-api, dan bekerja dengan orang lain. Tentu saja semua hal ini berhubungan dengan Bohemian Rhapsody, sebuah karya seni dalam bentuk musik yang terdiri dari tiga segmen: balada, opera dan rock dengan teknik perekaman yang tidak pernah digunakan sebelumnya.
Kata kuncinya ialah, berinovasi atau mati! Apapun yang bidang yang Anda kerjakan, tetap berinovasi dan berani untuk menjadi pioner.
- Fokus dan Disiplin
Butuh waktu 3 minggu penuh untuk merekam musik, bekerja tanpa gangguan selama lebih dari 12 jam sehari. Bahkan, untuk fokus mereka sampai harus berpindah-pindah. Fokus dan disiplin adalah bagian mendasar untuk mempersiapkan suatu hal yang luar biasa - Bersyukur pada Keadaan
Bersyukurlah kepada orang-orang yang mendukung kita, menolong, bersedia disamping kita hingga pada titik tertentu pada mereka yang sangat berperan penting bagi kita untuk menggapai kesuksesan kita. Freddie sangat berterima kasih kepada Mary Austin, di balik cinta yang tak bisa dijelaskan dan tak terbatas. Mereka bertemu saat Mary baru berusia 19 tahun dan bekerja sebagai pramuniaga untuk toko pakaian di London.
- Teamwork
Hampir seluruh lagu-lagu Queen dibuat bersama-sama, meskipun dengan latar belakang yang berbeda-beda. Semua personil ikut berpartisipasi dan tak hanya menerima semua ide-ide Freddie, namun ikut berkolaborasi memberikan ide, kritik dan masukan demi mencapai tujuan mereka bersama. Meskipun Freddie memang merupakan seorang musisi yang jenius, kolaborasi dari seluruh personil sangat penting demi menciptakan mahakarya dari musik-musik Queen selama ini. - Jangan biarkan ego mendominasi Anda
Dalam film Bohemian Rhapsody, ada saat dimana Freddie dibujuk agar iya meninggalkan Queen dan beralih menjadi penyanyi solo. Karena dalam dirinya sudah dipenuhi ego, ia meninggalkan Queen hingga ia terjerumus menjadi pencandu obat-obatan, namun pada akhir kesendiriannya ia sadar dan syukurnya personil Queen yang lainnya masih mau menerimanya.
- Tahan Banting
Freddie bisa mencapai kesuksesannya dengan Queen tak lain dan tak bukan adalah karena karakternya yang tahan banting. Bila dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari, kita harus tahan banting, berani jatuh, berani bangkit apapun demi mencapai tujuan dalam hidup kita.
- Akuntabilitas/Pertanggungjawaban
Ada satu sosok yang dijuluki “Miami” oleh Freddie. Miami meskipun sudah tidak menjadi salah satu agen yang menangani Queen, dan meskipun ia tak memiliki pengalaman yang terlalu banyak dilapangan, namun ketika ia turut andil dan menjadi bagian dari Queen, salah satunya ialah ketika dia turut mempersatukan Queen. - Hasil dengan Kualitas
Queen sangat fokus terhadap setiap musik yang mereka ciptakan, setiap detail sangat sempurna dan berkualitas. Harusnya seorang profesional ataupun perusahaan juga harus berpikir tentang kualitas yang mereka hasilkan dalam pencapaian mereka.
Itulah 10 pelajaran yang bisa dipetik dari Film “Bohemian Rhapdosy”. Semoga bermanfaat!
Credit: Marcio Kanamaru