4 Tips Menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan Agar Bisnis Terus Lancar!

CRM

Memiliki hubungan dengan pelanggan alias customer relationship yang baik adalah pondasi bisnis yang berkelanjutan. Tanpa adanya hubungan baik yang terjalin, pelanggan akan mudah berpindah ke lain hati. Kalau sudah begituโ€”dan Anda membiarkannya terjadi terus-menerusโ€”bukan tidak mungkin bisnis akan redup hingga tutup. Mengenal Customer Relationship Management Sumber : Envato Singkatnya, customer relationship management (CRM) adalah serangkaian cara atau strategi perusahaan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan yang sudah ada maupun prospek (calon pelanggan potensial). Tujuan CRM adalah meningkatkan bisnis melalui pemeliharaan hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Sebuah studi menunjukkan bahwa 86% pelanggan pun rela membayar lebih sebuah produk dengan customer experience yang lebih baik. Tak cuma itu, perusahaan yang berorientasi pada pelanggan dapat meraih keuntungan 60% lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak berfokus pada hal tersebut. Dengan fakta seperti ini, tentu tak ada alasan untuk menunda implementasi dan perbaikan CRM pada bisnis Anda, bukan? Tips Menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan Sumber : Envato Memulai customer relationship tidak harus menggunakan strategi atau tools yang โ€œwahโ€. Mulailah dengan cara-cara mudah dan memperhatikan kapasitas dan kondisi di dalam tubuh perusahaan dan tim Anda seperti berikut. 1.ย ย ย  Perbanyak Komunikasi dengan Tim Sales Tim sales adalah garda terdepan Anda. Oleh sebab itu, Anda harus benar-benar menjalin komunikasi yang baik dengan mereka. Dengarkan apa yang terjadi di lapangan, seperti apa saja kendala atau komplain yang paling sering dikeluhkan pelanggan, tren apa yang sedang ada di pasar dan menjadi kebutuhan pelanggan, dan lain sebagainya. Namun, Anda dan perusahaan tidak seharusnya hanya menuntut tim sales untuk memenuhi target dan merencanakan strategi. Bagaimanapun, Anda juga harus memahami bagaimana kondisi tim sales dan mengakomodasi apa yang mereka butuhkan sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan optimal. Tak lupa, berikan pelatihan pada tim sales, terutama cara berkomunikasi dan mengelola pelanggan. Investasi pada sumber daya manusia (SDM) ini sangat krusial bagi bisnis dalam jangka panjang. 2.ย ย ย  Buat Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur alias SOP adalah pedoman berisi tahapan, urutan, atau informasi untuk menuntun karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan akan kerja lebih terarah dan optimal. Tiap aktivitas dalam sebuah perusahaan pun memiliki SOP-nya masing-masing. Contoh customer relationship management yang memerlukan adanya SOP adalah mengenai prosedur komplain. Ke mana pelanggan harus komplain? Siapa yang bertugas menerima komplain dari pelanggan? Apa yang harus dilakukan saat menerima komplain? Bagaimana langkah penyelesaian komplain? Hal-hal semacam itu perlu Anda perhatikan dan buat alur atau SOP-nya sehingga semua menjadi sistematis. 3.ย ย ย  Dengarkan Feedback Pelanggan Mempertahankan lebih sulit daripada mencari yang baru. Hal ini pun berlaku dalam bisnisโ€”mempertahankan pelanggan lebih menantang dibandingkan mendapat pelanggan baru. Oleh sebab itu, selalu terbuka terhadap feedback yang diberikan pelanggan. Anda bahkan tak harus menunggu mereka mengatakan langsung di hadapan Anda. Seperti contoh, Anda bisa melihat bagaimana komentar (hingga sentimen) pelanggan di media sosial, Play Store, App Store, Google Review, dan sebagainya. 4.ย ย ย  Adanya Layanan Customer Service Customer service adalah pintu penting dalam menjalin hubungan dengan pelanggan. Tidak hanya untuk menerima komplain atau layanan after sales, customer service juga mempermudah prospek untuk mengetahui produk yang akan digunakanโ€”dan berdampak pada keputusan pembelian yang bakal dilakukan. Ada banyak channel maupun tools yang bisa Anda gunakan untuk menghadirkan layanan customer service. Pastikan saja bahwa Anda meletakkan informasi jelas mengenai customer service sehingga prospek maupun pelanggan tidak sulit mencarinya. Tidak harus call center, Anda bisa menyediakannya lewat pesan WhatsApp, telepon, bahkan media sosial. Jika memungkinkan, Anda bisa meletakkan kolom komentar khusus di situs web Anda untuk menampung masukan dari pelanggan. Tentunya, Anda pun memerlukan layanan internet berkualitas untuk mengumpulkan berbagai feedback dan menjalin customer relationship dengan pelanggan di platform digital. Karena itu, Nusanet hadir untuk membantu Anda. Selama puluhan tahun, Nusanet telah membantu dan melayani masyarakat Indonesia dengan menghadirkan layanan internet yang cepat, stabil, dan aman. Guna mendukung Anda dan seluruh klien kami memperoleh layanan terbaik sepanjang waktu, kami pun hadir dengan support 24 jam.

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Strategi dan Hubungan Sales dan Marketing

sales dan marketing

Sales dan Marketing adalah dua fungsi yang berbeda meski keduanya memiliki kaitan yang cukup erat. Oleh sebab itu, bisnis dan perusahaanโ€”terutama jika telah memiliki aktivitas yang cukup padat dan skala besarโ€”wajib memiliki sumber daya yang sama sekali berbeda untuk dua bidang ini. Dengan begitu, masing-masing aktivitas dapat berjalan optimal. Perbedaan Sales dan Marketing Sumber : Envato Sales didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas yang ditujukan untuk menjual sebuah produk, baik barang maupun jasa. Seorang sales pun harus mampu membangun dan menjaga hubungan dengan prospek (calon pelanggan potensial). Sementara itu, marketing adalah serangkaian aktivitas yang membantu meningkatkan awareness serta ketertarikan target pasar terhadap produk yang Anda tawarkan. Dalam menjalankan tanggung jawabnya, seorang marketer memerlukan sebuah riset pasar. Riset pasar digunakan untuk mengetahui kondisi pasarโ€”tren apa yang sedang terjadi, pendekatan seperti apa yang paling cocok, dan sebagainya. Tim marketing pun umumnya melakukan sebuah campaign untuk menarik perhatian target pasar terhadap produk yang mereka tawarkan. Selain itu, masih ada lagi beberapa perbedaan sales dan marketing, yakni sebagai berikut. 1. Target Sales memiliki target utama untuk menjual produk, sedangkan marketing memiliki target utama untuk melakukan promosi produk maupun bisnis atau perusahaan. Selain itu, aktivitas sales biasanya cenderung untuk jangka pendek, sedangkan marketing biasanya ditargetkan untuk branding jangka panjang. 2. Proses Tim sales harus menyiapkan rencana terkait proses sales, jumlah resource yang dibutuhkan dan struktur tim, dan segmentasi prospek atau pelanggan. Sementara itu, tim marketing membuat rencana marketing yang mencakup 4P: product, price, place, dan promotion. 3. Sumber Daya Baik sales maupun marketing sama-sama memerlukan customer relationship management (CRM) database. Di samping itu, penggunaan media sosial juga sama-sama berperan untuk dua fungsi ini. Walau begitu, ada beberapa sumber daya dan tools khusus yang digunakan untuk masing-masing fungsi ini, yakni sebagai berikut. Sales : aplikasi untuk meeting, aplikasi dokumen, software untuk keperluan invoice, email management tool, dan software untuk inventaris dan pemesanan Marketing : tool untuk manajemen proyek, software untuk pelaporan data, SEO tools, Conversion Rate Optimization (CRO), dan tools untuk membuat konten Strategi Sales dan Marketing Sumber : Envato Strategi yang dilakukan oleh tim sales dan marketing pun berbeda sesuai target masing-masing. Keduanya pun sama-sama memiliki keunikan strategi tersendiri. Strategi yang dilakukan oleh tim sales sangat bergantung pada jenis industri klien atau prospek, jenis produk yang dipasarkan, kondisi dan tren pasar, metode yang terlibat dalam proses penjualan, dan sebagainya. Sementara itu, strategi marketing saat ini lebih banyak mengandalkan teknologi digital seperti blog marketing, social media marketing, internet marketing, SEO marketing, dan sebagainya. Meski demikian, beberapa strategi non-digital seperti baliho, penayangan iklan di televisi dan koran, dan sebagainya juga masih dapat digunakan sesuai kebutuhan serta tujuan. Hubungan Sales dan Marketing Sumber : Envato Seperti yang disebutkan sebelumnya, sales dan marketing saling berhubungan. Dalam praktiknya, alur sales dan marketing dalam sebuah perusahaan dilakukan seperti ini: Perusahaan menetapkan target revenue yang akan dicapai dalam tahun ini (biasanya dipecah lagi ke dalam beberapa periode lebih pendek seperti per kuartal). Tim sales membuat plan terkait cara untuk mencapai target yang telah ditetapkan, misal membagi target yang harus dicapai tiap individu di dalam tim sales, industri apa yang akan banyak difokuskan, produk apa yang akan menjadi andalan penjualan, dan sebagainya. Tim sales berkoordinasi dengan tim marketing. Tim marketing membantu tim sales dengan menyiapkan beberapa โ€œbahanโ€, seperti brosur, materi product knowledge atau deck presentation, dan sebagainya (biasanya untuk B2B) Jika diperlukan, tim marketing akan membuat campaign terkait produk yang akan ditawarkan, baik campaign secara digital maupun non-digital. Nah, itulah perbedaan sales dan marketing yang masih kerap dianggap sama. Keduanya menawarkan fungsi yang berbeda, tetapi memiliki hubungan yang erat dan bahkan saling bertautan. Untuk mendukung keperluan komunikasi dan proses tim Anda berjalan lancar, Nusanet menyediakan jasa internet yang cepat, stabil, dan aman dengan servis 24 jam. Produktivitas operasional pun dapat terjaga dengan baik sehingga meningkatkan dan menjaga kualitas bisnis Anda.

Pentingnya Mengumpulkan dan Mengelola Database Customer

customer database

Bagi bisnis, data is (the new) currency. Hal ini sebetulnya bukanlah hal baru, tetapi sayangnya masih banyak perusahaan yang masih belum benar-benar menyadari seberapa pentingnya ย customer database untuk pertumbuhan bisnis dengan lebih cepat secara tepat. Apa Itu Customer Database ? Sumber : iStock Photo Customer database adalah sebuah kumpulan data atau informasi yang berkaitan dengan pelanggan Anda, seperti profil nama lengkap, nomor telepon, alamat email, perusahaan tempat bekerja, dan lain sebagainya. Beberapa data yang termasuk di dalamnya antara lain adalah sebagai berikut. Data demografi Data ini mencakup usia, jenis kelami, status perkawinan, domisili, pendapatan, dan sebagainya Data terkait pekerjaan Selanjutnya adalah data mengenai status pekerjaan, posisi atau jabatan, perusahaan tempat bekerja, dan sebagainya Data terkait behavior belanja Rerata pengeluaran, histori produk yang dibeli, dan sebagainya adalah contoh data ini. Data firmografi (untuk pelanggan B2B) Data ini mencakup industri perusahaan, jumlah karyawan, lokasi kantor atau pabrik, dan sebagainya Detail mengenai database pelanggan ini dapat Anda buat lebih terperinci sesuai kebutuhan bisnis. Makin detail, makin bagus sehingga Anda mempunyai gambaran lebih jelas mengenai siapa dan bagaimana karakter pelanggan Anda. Peran Penting Customer Database dalam Bisnis Sumber : Coach Fianda Salah satu fungsi utama pengumpulan dan pengelolaan database pelanggan adalah untuk kepentingan marketing. Pasalnya, langkah awal untuk menentukan strategi marketing yang efektif adalah dengan mengetahui siapa dan bagaimana pelanggan Anda. Contoh, Anda menjual skincare melalui website. Tiap orang yang akan berbelanja harus terlebih dahulu mendaftar akun dengan menyertakan nama, alamat email aktif, dan nomor hp aktif. Nah, nanti begitu Anda memiliki produk baru, Anda dapat memberitahukannya secara lebih personal kepada pelanggan tersebut melalui e-mail atauย  WhatsApp. Cara ini pun kerap disebut dengan istilah database marketing. Selengkapnya, berikut adalah beberapa manfaat dan keunggulan database marketing bagi bisnis Anda. 1.ย ย ย  Membuat Komunikasi Pemasaran Lebih Terarah Anda bisa membuat gaya komunikasi yang lebih sesuai dengan pelanggan. Makin โ€œklikโ€ cara berkomunikasi Anda dengan pelanggan, makin mudah bagi mereka untuk mengetahui pesan Anda. Tidak cuma gaya, Anda juga bisa memilih media hingga lokasi pemasaran yang tepat. Seperti contoh, jika Anda ingin meningkatkan sales melalui outlet alias offline store, pilihlah area yang โ€œbanjirโ€ dengan pelanggan Anda. 2.ย ย ย  Membangun Hubungan dengan Pelanggan yang Lebih Solid Anda dapat mengetahui siapa saja pelanggan loyal serta pelanggan yang potensial melalui data tersebut. Informasi ini bisa Anda manfaatkan untuk membangun komunikasi yang lebih intens dan bahkan membuat program-program yang dapat mendukung kemajuan bisnis. Contoh, Anda bisa mengucapkan apresiasi atas pembelian mereka selama tiga kali berturut-turut dalam tiga bulan terakhir (dengan batas nominal tertentu). Anda pun dapat memberikan voucher senilai X rupiah yang bisa mereka gunakan untuk pembelanjaan berikutnya dengan jangka waktu 1 bulan ke depan sehingga dapat mendorong pula terjadinya sales. 3.ย ย ย  Mempermudah Identifikasi Persona dan Pola Pelanggan Strategi pemasaran sebuah bisnis bersifat dinamis. Anda tidak bisa terus-menerus menggunakan cara yang 100% sama dengan cara pemasaran lima tahun lalu. Pasar berubah, tren berubah sehingga Anda perlu adaptif. Adanya data pelanggan akan membantu Anda melakukan identifikasi persona maupun pola pelanggan. Contoh, penjualan pada kuartal pertama tahun ini didominasi di area A, sedangkan wilayah B masih belum sesuai dengan harapan meski potensinya besar. Maka, Anda bisa mencari tahu lebih banyak mengapa hal tersebut terjadi dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penjualan di wilayah B. Customer database adalah aset penting untuk perkembangan dan kemajuan bisnis Anda. Lewat data ini, ada banyak data yang dapat diolah dan menghasilkan beberapa insights. Anda pun dapat menemukan strategi marketing yang tepat, cara mendorong sales dengan efektif, hingga inovasi produk yang paling sesuai. Anda bisa mengumpulkan data terkait customer dari berbagai platform, terlebih kini telah banyak tersedia tools untuk memantau dan mengelola data secara digital. Dalam rangka mendukung aktivitas digital bisnis Anda, Nusanet hadir dengan pengalaman puluhan tahun menyediakan layanan internet yang cepat, stabil, dan aman. Tidak cuma itu, tim kami siap support 24 jam untuk menjaga kelancaran jaringan Anda.

Cara Merawat Leads Layaknya Pertemanan

leads

Sumber : Bisnis Akuisisi dan retensi leads atau pelanggan yang sukses bisa diwujudkan dengan beberapa langkah penting. Mulai dari membuat buyer persona, penargetan yang terarah sampai pembuatan kampanye yang dipersonalisasi. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga pelangganmu tetap senang. Penting untuk diingat bahwa strategi terbaik sekalipun tetap bisa gagal jika kamu tidak menangani klien atau calon klien dengan cara yang baik. Cara yang baik itu adalah dengan membuat mereka merasa dihormati dan dekat dengan brand Anda seperti layaknya seorang teman. Bagaimana kamu bisa melakukannya? Sumber : Digitalmenta Teman yang Sesungguhnya Selalu Mendengarkan dan Selalu Peduli Tidak akan ada komunikasi yang baik tanpa rasa empati dan saling menghormati. Ini semua bisa dimulai ketika kamu mendengarkan dengan penuh perhatian. Seorang teman sejati itu tahu apa yang mengganggumu dan mereka juga selalu ada saat kamu membutuhkan mereka. Tapi jangan salah, mereka juga bisa menarik kesimpulan dari perilakumu ketika kamu tidak memberitahu mereka segalanya. Bisnismu harus bertujuan untuk menjadi teman yang seperti itu. Bisnis yang mengenal pelanggan dengan sangat baik dan selalu siap membantu saat mereka membutuhkan. Caranya: Perhatikan baik-baik ulasan, komentar, pesan dan ekspresi verbal pelanggan yang ada di situsmu (dan pesaingmu), saluran media sosial bahkan toko online mereka Atur event terbuka (baik online maupun offline) yang diselenggarakan oleh perusahaanmu agar kamu bisa berbicara secara langsung dengan leads kamu dan mempelajari kebutuhan mereka Berinvestasilah untuk membuat kampanye akuisisi dan care campaign. Lakukan analisis secara mendalam pada hasilnya agar kamu tahu langkah apa yang akan berhasil di masa depan. Teman Itu Tetap Berhubungan dan Memperbaikinya Seiring dengan Berjalannya Waktu Kalau seseorang hanya menghubungimu saat butuh, apakah kamu akan menyebut mereka sebagai teman? Hal yang sama juga berlaku untuk pelangganmu. Kalau kamu hanya datang pada mereka untuk tujuan penjualan, email atau pesanmu hanya akan berakhir di tempat sampah. Postingan sponsor yang kamu buat juga akan disembunyikan dan dilupakan. Teman sejati menghargai hubungan yang sepadan dengan waktu yang mereka miliki. Bukan hanya sekadar memikirkan tentang apa yang bisa mereka dapatkan darinya. Untuk membuat leads kamu merasa seperti teman, ulurkan tangan untuk mengucapkan selamat ulang tahun di hari ulang tahun mereka, berikan penawaran khusus atas loyalitas mereka serta beritahu mereka kalau ada yang baru dari brand-mu. Selalu sapa pelangganmu dengan nama-nama mereka alih-alih hanya panggilan yang umum. Pertahankan nada bicara yang sopan, tapi tidak kaku dan menjual. Tidak Ada Orang yang Mau Di-ghosting oleh Temannya Kalau kamu pernah merasa kesal ketika seseorang mengirimkan pesan tapi tidak membalas lagi ketika kamu membalas, maka kamu tidak boleh melakukannya kepada pelangganmu. Pastikan customer support-mu tidak hanya responsif dan aktif ketika akan menginisiasi pembicaraan. Hargai waktu pelangganmu seperti kamu ingin waktumu untuk dihargai. Selalu utamakan kebutuhan mereka. Segera tanggapi masalah, balas pujian dan kritik mereka. Dengan cara ini hubunganmu dengan pelanggan akan berkembang. Integritas dan Konsistensi adalah Kunci untuk Pertemanan yang Langgeng Rasa hormat, perhatian yang tulus, komunikasi yang terbuka dan daya tanggap adalah kunci dalam mencapai keberhasilan dalam mempertahankan kesetiaan pelanggan. Tapi integritas dan konsistensi yang dimiliki oleh bisnismu lewat nada dan kualitas layanan akan membuat mereka tetap tertarik. Konsumen adalah raja, ini memang benar. Tapi bukan berarti kamu harus mengubah visi dan misi bisnismu setiap kali mereka memberikan umpan balik. Sebagian besar konsumen lebih suka membeli dari bisnis yang punya kesadaran akan nilai bisnisnya serta bersedia mengambil sikap tentang apa yang penting bagi tim mereka. Ini jauh lebih baik daripada menjadi bisnis yang plin-plan dan bergerak ke mana arah angin bertiup. Merawat leads seperti seorang teman memang membutuhkan upaya yang tidak sedikit. Karena itu, pastikan kamu mendapatkan dukungan terbaik, termasuk soal penyedia layanan internet. Semakin mumpuni internet yang kamu pakai, semakin cepat kamu bisa memberikan respons dan tanggapan pada klienmu. Nusanet sebagai Internet Solution Provider siap membantu kamu mewujudkannya!

Soft Selling Vs Hard Selling di Leads Acquisition

Apapun produk yang kamu buat, baik itu barang atau jasa, leads acquisition atau akuisisi prospek adalah hal penting yang harus dilakukan. Leads acquisition sendiri merupakan istilah pemasaran yang kamu lakukan dengan cara menarik pengunjung situs yang tertarik dengan brand, perusahaan atau produkmu kemudian mengubah mereka menjadi pelanggan tetap. Leads acquisition bisa dilakukan dengan 2 cara yakni soft selling dan hard selling. Meskipun sama-sama punya tujuan menjual produk, nyatanya kedua cara ini bisa bekerja dengan hasil yang berbeda. Bagaimana cara memilihnya agar kamu bisa mendapatkan leads acquisition sesuai harapan? Simak penjelasannya! Pengertian Soft Selling Sumber : Ginee Soft selling adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan taktik halus dan kasual untuk menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Dengan hubungan ini, pada akhirnya kamu akan meyakinkan prospekmu untuk melakukan pembelian. Soft selling adalah sebagian besar dari strategi marketing modern yang populer. Persaingan yang meningkat tidak hanya mengharuskan perusahaan untuk fokus pada produk saja, tapi juga pada pelanggan. Dengan strategi ini, kamu harus melakukan banyak riset online, meluangkan banyak waktu dengan pelanggan untuk membuktikan kalau kamu memang expert di bidangmu dan produkmu memang layak untuk dibeli. Dengan strategi ini, kamu tidak hanya akan menciptakan basis pembeli yang membeli satu kali, tapi membeli berulang bahkan dalam jangka waktu yang lama. Pengertian Hard Selling Sumber : Ginee Berlawanan dengan soft selling, hard selling adalah strategi penjualan langsung yang dilakukan untuk membujuk prospek membeli produk yang Anda jual dalam waktu singkat. Strategi ini bisa berhasil jika digunakan dengan benar, di waktu dan tempat yang tepat. Hard selling juga bisa merujuk pada tindakan membuat panggilan kepada calon pelanggan untuk menawarkan produk hingga melakukan penjualan door-to-door. Perlu diketahui bahwa banyak pakar yang memandang hard selling sebagai penjualan yang agresif untuk mendapatkan leads acquisition. Strategi ini memang bisa memberi manfaat tapi tidak direkomendasikan untuk dipakai sebagai strategi penjualan utama. Kapan Harus Menggunakan Hard Selling dan Kapan Harus Menggunakan Soft Selling? Sumber : Pikiran Rakyat Tidak semua bisnis cocok menggunakan hard selling dan sebaliknya. Untuk memudahkanmu dalam membuat keputusan strategi mana yang cocok untuk meraih leads acquisition produkmu, simak contohnya berikut ini! Contoh Penerapan Hard Selling Industri restoran adalah contoh sektor yang paling cocok menggunakan strategi hard selling. Mulai dari restoran besar sampai warung makan kecil, pelanggan perlu didesak untuk membuat keputusan cepat dari berbagai macam pilihan. Jika tidak, bisnis akan rugi karena tidak bisa melayani pelanggan tepat waktu. Mereka bisa kehilangan pelanggan karena ada pesaing mereka yang lebih cepat. Hard selling tidak cocok diterapkan jika konsumen dalam keadaan tidak tahu apakah mereka akan membeli atau tidak. Hard selling juga tidak cocok digunakan jika bisnis yang kamu jalankan adalah B2B (business to business). Contoh Penerapan Soft Selling Soft selling sangat efektif digunakan untuk menciptakan basis pelanggan yang loyal. Perusahaan yang ingin menciptakan pelanggan setia atau ingin mem-branding diri sebagai bisnis yang berorientasi pada keluarga sangat cocok menggunakan strategi ini. Kita ambil contoh sederhana. Perusahaan A adalah perusahaan yang menjual perlengkapan bayi yang canggih, stylish dan fungsional. Hard selling tidak akan bisa digunakan karena tidak menjangkau calon orang tua muda yang sedang โ€˜meraba-rabaโ€™ untuk menemukan produk terbaik untuk bayi mereka. Dengan strategi soft selling, perusahaan A bisa meyakinkan para orang tua yang sedang bimbang memilih produk yang tepat. Di sisi lain mereka juga bisa menciptakan loyalitas merek saat anak-anak tumbuh besar dengan beragam barang tambahan yang mungkin akan mereka perlukan. Seperti yang sudah dibahas secara singkat di atas, soft selling tidak bisa dipakai di sebagian besar proses penjualan yang bergerak cepat. Sementara hard selling tidak cocok diterapkan jika Anda mengharapkan konsumen melakukan pembelian berulang. Lewat pertimbangan di atas, kamu bisa memilih strategi terbaik yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu. Apa pun strategi yang kamu pilih, pastikan kamu menggunakan jaringan internet yang cepat, stabil dan mumpuni. Bersama Nusanet sebagai Internet Solution Provider, kamu akan lebih leluasa merancang strategi mumpuni untuk memaksimalkan leads acquisition bagi bisnismu. Hubungi kami sekarang juga untuk mengonsultasikan kebutuhan internetmu!

Sales Force Automation (SFA): Tools Penting untuk Sales

SFA

Dilansir dari Zendesk.com, pada sebuah studi yang dilakukan tahun 2018 terhadap lebih dari 720 subjek ditemukan bahwa tenaga penjualan hanya menggunakan sekitar 35,2% dari seluruh waktu mereka untuk benar-benar menjual. Sisanya, mereka harus membagi waktu antara email, entri data, rapat internal hingga penjadwalan panggilan. Sebagian tugas memang penting untuk memastikan bisnis tetap berjalan, sementara kegiatan lainnya dinilai hanya buang-buang waktu saja. Untuk mengatasi hal ini, SFA atau Sales Force Automation hadir sebagai solusi yang memberi efisiensi. Tujuannya adalah agar tugas-tugas ini bisa berjalan dengan otomatis dan tenaga penjualan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk menjual produk. Pasalnya, penggunaan waktu untuk tugas-tugas yang bisa disederhanakan adalah sebuah bentuk pemborosan sumber daya perusahaan. Apa yang Dimaksud dengan Sales Force Automation (SFA)? Sumber : Medium Sales Force Automation jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah otomatisasi tenaga penjualan. SFA merupakan tools atau perangkat lunak yang bisa membantu mengotomatisasi tugas harian tim penjualan. Teknologi SFA akan mengurangi beban kerja tim misalnya untuk penulisan email atau entri data. Ada tugas-tugas sederhana yang dilakukan berulang kali yang bisa mencuri waktu berharga dari tim penjualan. Hal ini akan mengurangi kemampuan mereka untuk terhubung dengan pelanggan dan terlibat dalam aktivitas penjualan yang produktif. SFA bertujuan untuk mengembalikan jam kerja tersebut sehingga tim penjualan di perusahaan bisa melakukan apa yang menjadi tugas inti mereka: menciptakan hubungan dan menghasilkan konversi. SFA umumnya disertakan sebagai salah satu fitur dari perangkat lunak CRM. Tapi ada juga yang berbentuk aplikasi penjualan terpisah yang kemudian diintegrasikan dengan CRM yang sudah ada. Contoh Penerapan SFA di Lapangan Sumber : Carakde SFA secara umum mampu menyederhanakan proses penjualan. Tapi, salah satu fungsi utamanya adalah manajemen data otomatis. Contoh yang paling bagus dari hal ini adalah manajemen dan organisasi prospek masuk. Perusahaan biasanya menerima informasi kontak calon pelanggan lewat situs mereka. Contohnya ketika orang-orang melakukan registrasi untuk mendapatkan buletin atau memasukkan informasi kontak mereka untuk mengakses demo, sampel dan lain sebagainya. Tanpa SFA, tim penjualan perusahaan harus menyaring data tersebut untuk membuat profil calon konsumen yang lengkap dan memenuhi syarat kandidat penjualan yang sah. Dengan SFA, kamu bisa mengotomatiskan proses pembuatan profil dan kualifikasi prospek. Dengan begitu, data yang diterima sudah relevan dan siap digunakan untuk tujuan yang direncanakan oleh perusahaan. Mengapa SFA Penting untuk Diimplementasikan? Sumber : Pinterest Secara sederhana, penerapan SFA akan menghemat waktu, meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya akan melejitkan keuntungan perusahaan. Dalam sebuah studi internal yang dilakukan oleh Zendesk.com ditemukan bahwa 2 dari 3 tim penjualan mengalami peningkatan keuntungan dalam 6 bulan setelah mereka menerapkan SFA. Di sisi lain, lebih dari setengah perusahaan penjualan yang disurvei melaporkan pertumbuhan pendapatan hingga mencapai 2 digit setelah mereka menerapkan SFA. SFA menyederhanakan jadwal tim penjualan dan memastikan mereka memiliki waktu yang memadai untuk benar-benar terhubung dengan pelanggan potensial perusahaan. Ketika kamu sebagai pemilik bisnis menghapus tugas harian yang membosankan dari alur, target penjualan menjadi lebih mudah dicapai dan semangat kerja tim penjualan akan meningkat. Setiap platform SFA yang tersedia di pasaran hadir dengan berbagai fitur. Namun secara umum, ada beberapa fungsi inti yang harus dimiliki oleh semua perangkat lunak SFA seperti manajemen kontak, prospecting, lead generation, pipeline management, lead scoring, lead tracking, lead nurturing, opportunity management dan lain sebagainya. Itulah berbagai hal penting seputar SFA yang perlu kamu ketahui sebagai pemilik bisnis. Jangan lupa berikan dukungan terbaik untuk bisnis kamu lewat jaringan internet yang berkualitas. Nusanet dengan pengalaman bertahun-tahun sudah menyiapkan internet dengan Speed, Stability, Secure dan Support 24 Hours yang tidak dimiliki oleh ISP lain. Hubungi kami sekarang juga untuk mengkonsultasikan kebutuhan jaringan internet kamu!

Halo Sobat nusanet!

Lengkapi informasi di bawah ini untuk dapatkan PROMO dari NUSANET!

Data Diri

* Semua data ini wajib diisi untuk kebutuhan proses pendaftaran paket internet Kamu.